Penghujung
tahun 2013 tinggal sehari lagi. Waw tidak terasa ya 364 kurang 1 hari lagi kita
sampai ke 2014. Wohoo! Tahun 2013 bukanlah tahun terbaik saya
secara personal. Meskipun demikian,
banyak cerita manis, kejadian seru dan kenangan yang membekas di tahun ini. Semua rasa bercampur jadi satu di tahun ini. Dan #terbaikterbaik2013 adalah,
#terbaikterbaik2013
versi konser
Menonton
pertunjukan musik/konser memang tidak bisa dipisahkan dari hidup saya. Bisa
dibilang mau susah, sedih, senang harus sempat nonton. Tahun 2013 terhitung
beberapa konser besar maupun showcase
telah saya tonton. Antara lain,
- Love
Garage 2013, (Ra Ra Riot, YYY’s) , 7
Februari 2013
- Ari
Lasso (Dewa19 reuni), 23 Februari 2013
- L’aphapha,
Bottlesmoker (Two for Thursday @atamerica), 15 Maret 2013
- Adhitia
Sofyan, FLOAT (Two for Thursday @atamerica), 9 Mei 2013
- Irreplaceable
(Yovie and His Friends), 26 September 2013
- Ballads
of The Cliché, SORE (@atamerica), 28 September 2013
- One
Republic (Guinness Arthurs Day), 26 Oktober 2013
Selain
konser musik, saya berkesempatan menonton pagelaran Ariah, 30 Juni 2013 di
kawasan Monas. Pertama kali saya menonton pagelaran lesehan dan di Monas. Memorable sekali.
Alhamdulilah
saya berkesempatan untuk menonton musisi/band favorit selama tahun 2013 ini.
Kecuali batalnya saya menonton konser 30 tahun SLANK dikarenakan demam L. Untuk
#terbaikterbaik2013, saya menyukai sekali segmen reuni Dewa19 di konser Ari
Lasso, dimana personil awal memainkan beberapa lagu hits pada masanya seperti,
Cinta Kan Membawamu, Elang, Restoe Bumi, Aku Disini Untukmu, Satu Hati, Cukup Siti Nurbaya dan Kangen. Sungguh suatu moment yang
langka terjadi di panggung. Sangat suka saat Elang dan Aku Disini Untukmu dibawakan.
Khusus
untuk Float, saya memang penasaran bagaimana performance band ini secara live.
Saya mendengar lagu-lagu dari band ini pertama kali di film 3 Hari untuk
Selamanya. Tak terhitung berapa ratus kali lagu “Sementara” saya mainkan di
playlist. Kesempatan melihat langsung tidak saya sia-siakan dan penampilan
mereka sangat santai tanpa cela. Sang vokalis terlihat rileks dan penontonnya
pun memang pendengar setia band ini. Jadilah koor jamaah yang terjadi.
Irreplaceable
atau Takkan Terganti sesungguhnya adalah judul lagu Kahitna yang juga
dinyanyikan kembali oleh Marcell. Lagu ini juga menghiasi playlist saya dengan
rekor ratusan kali putaran. Ini konser ketiga saya kalo tidak salah, sebelumnya
Magical Journey of YW, Kahitna 25 Tahun dan terakhir Irreplaceable ini. Dari
segi euphoria, memang ga bisa diperdebatkan lagi. Tiket sold out sebelum hari
H. JCC penuh dengan penonton yang pastinya fans setia YW. Sing a long pastinya
tercipta dari unjung tribun sampe festival. Highlights nya ending lagu Takkan
Terganti yang dinyanyikan oleh Marcell, Andien, Raisa dan Mario. Spechless liat
segmen ini. Adapula pembuatan lagu yang hanya diciptakan dalam hitungan menit.
Marcell dan Rio Febrian bisa mengeksekusinya dengan sukses dan terkesan kocak.
Untuk saya personal, greget konser ini agak kurang dibandingkan 25 Tahun Kahitna
beberapa tahun silam. Ntah kenapa.
One
Republic jelas saya akan tonton mengingat single terakhirnya “Counting Stars”
senantiasa terdengar di radio maupun di kepala saya. Sang vokalis, Ryan Tedder
juga dikenal piawai membuat lagu dengan lirik yang aduhai. Saya cukup takjub
dengan show 1R ini. Belum pernah saya liat di konser manapun 2 monitor di kanan
dan kiri panggung menyajikan lirik dari lagu yang sedang dimainkan. Ibaratnya
penonton seperti ada di ruangan karaoke tapi bedanya si penyanyi secara live
menyanyikan lagu yang ditampilkan. Hebat. Sewaktu lagu “Apologize”, saya sempat
teringat akan cuplikan series Gossip Girl. Endingnya juga dramatis dengan
confetti yang ditembakkan.
#terbaikterbaik
versi makanan
Ayam
Berkah, Soto Lidah Bening Pak Ace dan Pannacotta Etc. Ayam Berkah secara tidak
sengaja saya temukan tempatnya di perjalanan menuju Blok M. Bentuknya bukan
tenda seperti dulu, melainkan warung dan mulai buka dari jam 11.00. Ayamnya
digoreng disajikan dengan sambel berwarna merah namun tidak pedas. Tambahan ati ampela
membuatnya santapan semakin sedap.
Soto lidah bening Pak Ace ini sebenernya tidak sengaja saya
temukan di Blok M Square. Kebetulan samping tempat soto ini adalah toko obat
langganan. Terdapat pilihan soto dengan santan atau bening. Tidak cuma lidah,
ada daging dan juga bermacam-macam varian. Soto bening saya coba lantaran
santan membuatnya seperti soto betawi pada umumnya. Rasa soto ini enak apalagi
kalo dimakan saat cuaca hujan. Comfort food indeed.
Pannaccota Etc sebenarnya
gerai baru di mall Pasific Place. Lokasinya seberang Canteen-Aksara PP. Favorit
saya Caramel dan Double Chocolate Pannaccota.
#terbaikterbaik
versi sweet escape
2
tiket sudah ditangan sebelum tahun 2013 dimulai. Ambisius memang mengingat saat
itu sedang ada potongan harga penerbangan. Destinasi pertama adalah Bali, April
2013. Perdana pergi dengan jadwal yang sudah disusun rapi dalam bentuk excel.
Luar biasa ambisiusnya. Serunya, nyaris semua tempatnya belum pernah saya
kunjungi (kecuali Jimbaran). Yang unik adalah kegiatan bersepeda di kawasan
Kintamani. Anak-anak yang jarang olahraga susah payah mengayuh sepeda dengan
trayek berliku. Di perjalanan ini saya menemukan tempat sunset favorit. Dulu
saya selalu senang sunset di Ku de ta. Skrg saya suka sunset di El Cabron. Oia
saya mencoba yang namanya Padlova di restoran Biku. Enak sekali. Kira-kira ada
ngga ya di Jakarta?
Tiket
selanjutnya yang saya pegang adalah ke Semarang, Mei 2013. Sesungguhnya tujuan utama
adalah melihat moment Waisak di Borobudur. Kenapa Semarang? Karena saat itu
tiket ke Yogyakarta lebih mahal. Alhasil saya dan beberapa teman roadtrip
menuju Borobudur via Magelang. Di perjalanan, kami sempat ngemil tahu baxo Bu
Pudjo, yang ternyata enak sekali. Kemudian saya makan es campur di Kedai Es Bu
Enny, Magelang karena terinspirasi tayangan kuliner di tv. Tak sengaja, saya
menemukan museum artistik OHD di jalan menuju kedai es tersebut. Pada
kesempatan kali ini, hujan deras mengguyur kawasan Borobudur sehingga lampion
tidak sempat diterbangkan pada saat itu. Namun demikian suasana Borobudur saat
itu sulit untuk saya lupakan. Merinding saya dibuatnya. Sangat bagus. Sebelum
pulang, kami sempat ke kuil Sam Po Kong.
Saya sangat senang dengan kedua perjalanan ini. Alasannya, karena ini kali pertama saya pergi dengan teman-teman baik saya.
#terbaikterbaik
versi lagu, film dan novel
Pompeii
dari band Bastille menjadi lagu favorit saya di tahun ini. Iramanya upbeat dan
membuat semangat jika tiap hari didengarkan. Khusus lagu dari dalam negeri,
saya sangat suka Waktu (feat Glenn Fredly & Dira Sugandi) – Rifka Rachman
Project. Liriknya bagus dan easy listening.
Film
favorit saya tahun ini adalah Despicable Me 2. Minions-minions sangat menghibur
setelah edisi banana potato. Kali ini mereka menyanyikan I Swear yang
diplesetkan menjadi Underwear. Haha yang lebih serunya lagi, era memburu Happy
Meal di McDonalds kembali terjadi lantaran hadiahnya adalah karakter Minions. Saya punya 3 buah karakter. Haha
Oh
yang perlu dicatat 9 tahun berlalu sejak Before Sunset, 18 tahun sejak Before
Sunrise dan sekarang 9 tahun kemudian rilislah Before Midnight. Tentunya bagi
penikmat film sebelumnya, kemunculan ini sangat ditunggu-tunggu. Jesse dan
Celine kembali membuat kita berpikir dengan percakapan antar keduanya. Mengena
dan penuh dengan refleksi hidup.
Novel
yang baru saja saya tamatkan adalah 23 Epicentrum. Saya menemukan buku ini
secara tidak sengaja minggu lalu di sebuah supermarket. Novel karangan Adenita
ini menceritakan tentang 3 karakter (Awan, Prama dan Matari) yang berjibaku
antara realita, hati, dan juga karir yang baru dibangun. Pertentangan batin dan
juga permasalahan menjadi dasar dari novel ini. Perjalanan mata, hari dan hati
sebagaimana dijabarkan di sampul belakang buku. Yang menarik adalah
dialog-dialog dalam novel yang seperti tak asing ditelinga. Saya cukup banyak
mendapat pelajaran berharga terutama tentang berbagi dari novel ini.
#terbaikterbaik 2013
Tahun
2013 mempunyai banyak cerita dan pelajaran buat saya secara personal. Pelajaran
tentang berusaha sebaik mungkin dalam berbagai macam hal, dan menerima keadaan
yang terkadang tidak sesuai ekspektasi. Lebih tepatnya banyak belajar tentang
mengelola ekspektasi pribadi. Perubahan adalah wajar adanya. Kenyataannya
banyak yang berubah disekeliling kita. Keluarga dan teman baik tetap ada dan
mendukung. Hal ini yang patut disyukuri.
Akhirnya,
saya percaya dan juga berharap,
2014, things will get better
AMIN